Sabtu, 15 November 2014

Kenangan yang tak Bertuan

Disekolah itu aku bermain.
Di atas titian papan sempit dan patah.
Rumput ilalang yang tinggi.
Udara yang sejuk.
Jelas sekali ini suasana desa.

Tapi ketika ku coba mengingat Tuan ini.
Aku tak tahu wajah aslinya.

Baju nenas warna warni.
Warna warninya bahkan sampai sekarang masih bisa ku ingat warnanya.
Padahal ini untuk terakhir kalinya.

Tapi ketika ku coba mengingat Tuan ini.
Aku tak tahu wajah aslinya.

Tidur di luar kamar,
dengan lampu tidur warna hijau.
Aku dirangkul dan di tepuk tepuk saat tidur.

Tapi ketika ku coba mengingat Tuan ini.
Aku tak tahu wajah aslinya.

Seandainya laki laki bertubuh tirus ini mengungkapkan wajahnya padaku.
Mungkin aku semakin sangat sayang kepadanya.
Maafkan aku yang tak mengenal mu lebih lama.