Kamis, 02 April 2020

Membidik 2 orang

Ku kira hari ini adalah keajaiban
Dan besok adalah hari liburan yang menyenangkan
Tatapi secarik kertas telah membidik 2 orang
Aku tak percaya dengan hal itu
Ku lari dengan kawan satunya ternyata dia aman
Entah kenapa hati ini jadi gundah gulana
Tangisan anak anak membuat hati ku hancur
Membuang orang yang baik
Membuang orang yang bekerja dengan hati
Bukan itu kehinaan yang luar biasa?
Masalah kecil yang dibesar besarkan
Kelemahan pikiran membuat orang lain dihancurkan
Ketidaksehatan akal memutuskan kezaliman
Aku bingung kenapa zona nyaman sudah ada, dibuat menjadi neraka
Mampukah aku bertahan disana?
Tak ada literasi teman untuk dibaca?
Menunggu jam 3?
Mampukah aku melihat orang yang tak ingin ku tatap wajahnya?
Mampukah aku menyukai orang yang ku benci?
Andai saja dia tak membidik kedua kawan ku.
Aku tak mungkin sesedih ini.
"17 maret 2020"
Ditengah wabah corona





Rabu, 01 April 2020

Pemberi Luka

Pagi itu tak ku awali hariku dengan dhuhaku
Karna pulang lebih awal aku yakin sempat untuk ku kerjakan
Akhirnya tugas negara ku selesai meski banyak keluh kesah dihati
Ku coba awali dengan sebuah keajaiban dan takdir yang sama
Namun di hari ini rasa sedih datang bertubi tubi...
Ingin rasa menangis, tapi rasa haru anak anak ku lebih dalam bagiku.
Zona aman sudah terasa, rasa sakit dulu telah terobati.
Tiba tiba Si Pemberi luka datang
Memberikan keputusan diluar dugaan
Pemberi luka yang sadis
Mematikan karakter orang
Memberikan neraka dalam hidup seseorang
Menjudge orang salah
Ketika tak satu paham dengan dia
Mengganggap diri terbaik tapi tak mau kerja
Berani memutuskan tetapi tak berani berhadapan
Berani bertitah tapi tak bertanggung jawab
Pemimpin zalim
Pemimpin lalim
Semoga engkau sadar
Membuang orang baik adalah kehinaan yang luar biasa
Semoga engkau sadar 
Bahwa setiap sakit hati seseorang pasti ada karma yang menimpa mu
Kekotoran hatimu adalah sarang penyakit dirimu sendiri