Kamis, 19 Februari 2015

Cry Again

19 feb 2015

Saat ibu unie mengupas bawang dan mengocok telur dadar dia menangis lagi.
Mata nya merah lagi.
Air mata mengelur.
Hidungnya berair.

Dia menangis karna perasaannya sangat rawan pada cucunya.

Terlalu sekali orang yang meninggal anaknya.
Demi sebuah ambisi.
Demi melepas beban.
Dan menumpukkan kepada suami yang tak berdaya..
Gumam ibunya.

Mama..
Masalah apapun jangan lagi terlalu dipikirkan.
Yang penting keluarga kita sudah lengkap bersama.
Tidak ada lagi orang yang pantas merebut kebahagian kita.
Meskipun kita tak seluruhnya mempunyai rumah.
Kita mati tak membawa rumah tapi amal.
Mama kita pasti akan kaya..
Kaya..
Orang yang menghina kita.
Orang melecehkan kita.
Tuhan pasti akan membalas.
Dengan seadil adilnya.
Gumam unie.

Selasa, 17 Februari 2015

Hangatnya air mata

17 feb 2015

Untuk pertama kalinya dia menangis.
Untuk pertama kalinya aku menyapu air matanya.

Air mataku dan air matanya terlalu hangat.
Karna orang yang kami cintai terlalu menyakiti
Ku kira air mata ini akan membeku.
Dan menahan agar tidak mencair.
Karna rasa ini perlu disembunyikan, bukan diluapkan.
Tapi..tapi aku dan dia tak tahan.

Ya Allah tolong hamba mu..
Tolong.. ya Allah tolong...
Bisakah kami sabar?

Ya Allah...
Tolong hamba ya Allah..
Rasa sakit ini tajam nya bukan main.

Ya Allah tolong kuatkan hati dia juga.
Hamba ingin karunia-Mu yang banyak.
Agar hamba lupa akan pedihnya rasa sakit ini.

Senin, 16 Februari 2015

Sick in here

17 Feb 2015

Akan ku ingat hari ini.
Hari yang menancapkan luka paling parah dalam hidupku.

Orang yang ku bela mati matian.
Orang paling sangat aku lindungi
Orang yang ku percaya untuk tidak melakukannya.

Kini dia menyerahkan diri.
Kini dia melakukannya.
Dan dia pasrah.

Ya Allah hamba berdosa..
Hamba berdosa karna tak suka dengan sikap dia sekaligus dgn si dia.

Hamba ingin memeluknya.
Maafkan hamba untuk tidak menyukai dia kali ini.

Aku tahu dia terpaksa.
Tapi aku mulai saat ini akan mencoba untuk membenci orang yg jahat padanya.

Membenci orang yang membuat perjanjian itu.
Membenci kerabat ku sendiri yg mendukungnya.
Meskipun perjanjian ini cuma untuk, untuk, dan untuk bukti pada keluarganya.
Yang suka mengumbar aib kemana mana.
Tapi ini membuktikan bahwa dia telah mengambil hal yang paling berharga dan satu satunya pada kami.
La illa ha ila anta subhana inni kuntu minaz zholimin

Aku putuskan untuk mengacuh kan orang yang menyakitiku dan dirinya.
Yang membuat dia yang kulindungi menderita.

Mulai detik ini ya Allah.
Hamba ingin sekali rasanya menemukan jalan baru.
Rumah yang tenang.
Tanpa hutang.
Tanpa ada tetangga sebelah yang memusingkan.
Tagihan dan sms yang menyakitkan.

Ya Allah..
Tolong bantu hamba mengembalikan " rumahku surgaku"

Rabu, 04 Februari 2015

Familly tears

Dulu mereka hidup bahagia.
Memang dulu banyak hutang namun tak terbebani seperti ini.
Mereka hidup dengan damai.
Karna mengecilkan masalah yang banyak.

Namun kini..

Sedihnya aku melihat ibu itu..
Sedihnya aku melihat adik-adiknya...
Melihat kaka iparnya..

Cuma 1 orang dalam keluarganya membuat bahagia nya berkurang dan damainya berkurang.

Anggap saja si X.
Si X yang selalu ingin uang.
Selalu minta uang banyak.
Selalu berbohong.
Membuat orang-orang menagih uang ke rumah mereka.

Why "si X" always lie?
Why? Why? Why? Why?
Selain berjudi apalagi kebohongan yang di tutupi?
Apa ada prempuan lain?

Ya Allah kasiannya keluarga ini.
Selamatkan mereka ya Allah.
Hanya kesusahan dan kesedihan hambamu ini ku sampaikan kepadaMu.

Ya Allah beri mereka uang yang banyak.
Hati yang lapang.
Selamat kan mereka dari penagih hutang.
Sungguh mereka tak berdaya upaya lagi..
Ya Allah dengan kehendak dan kuasa mu.
Tolong.. tolong.. mereka.
Amin